Info Seputar Dunia Kesehatan dan Karir

Hal Yang Harus Dihindari Untuk Cepat Punya Anak

Ketika pasangan baru menikah, tentunya menginginkan mendapatkan momongan. Namun tak sedikit yang perlu bersabar lebih untuk mendapatkannya.

Sebelum Anda memulai untuk proses lebih jauh dalam "membuat anak," ada baiknya perhatikan sepuluh kesalahan di bawah ini dalam usaha mendapatkan anak.
copyright:herbal-yourfood.blogspot.co.id

1. Tidak cukup seks

Bagaimana ingin cepat mendapatkan anak jika Anda sendiri jarang bercinta? Atau seringkali yang terjadi adalah Anda mengira sedang tidak subur, padahal melewatkan masa tersebut?

"Mudah untuk melewatkan masa subur jika intensitas seks yang dilakukan terbatas. Anda mengira berada di masa ovulasi padahal yang sebenarnya tidak," ujar Samuel Wood, direktur kesehatan The Reproductive Sciences Center, Caifornia.

Jadi, berhubungan seksual serutin mungkin terutama saat masa sebelum Anda ovulasi.

2. Terlalu banyak seks

Jika pendapat semakin banyak berhubungan intim semakin mudah dapat anak, kenyataannya tidak semuanya benar. Terlalu sering berhubungan seks, potensi kualitas sperma pria akan menurun. Toh, segala yang berlebihan tidak baik, bukan?

"Jika bermaksud untuk hamil, seks berkali-kali dalam sehari atau setiap hari, akan membuat sperma seperti kelelahan," ujar Wood.

Jadi momen dengan peluang terbesar mendapatkan anak adalah lakukan saat masa subur wanita datang.

3. Posisi hanya mitos

Mitos yang mengatakan posisi misionaris ataupun women on top ataupun yang lainnya adalah posisi yang baik untuk mendapatkan anak, itu hanya mitos.

"Ketika pria ejakulasi, sperma berenang melewati rahim menuju tuba falopi, ini hanya membutuhkan waktu tanpa dipengaruhi posisi bercinta," ujar Serena Chen dari Institute for Reproductive Medicine and Science, Pennsylvania.

Jadi lupakan posisi aneh yang baru saja Anda baca untuk mendapatkan anak. Daripada terpaku pada satu posisi, buat sesi bercinta sesuka yang Anda inginkan.

4. Masalah ada pada wanita

Tidak semua masalah hanya ada pada wanita. Para pria, Anda patut waspada.

"Seringkali ketika pria sudah mengeluarkan mani, mereka berpikir itu tanda kesuburan, padahal tidak selalu," ujar Machelle Seibel, professor dari The University of Massachussetts Medical School.

"Sejak awal, keduanya harus menyadari kondisi masing-masing," ujar Chen. "Dari kasus ketidaksuburan, sebagian berada di wanita, 40 persen terkait kondisi sang pria, dan sisanya dapat keduanya atau hal lainnya,"

5. Melewatkan masa ovulasi

Mengetahui masa anda berovulasi dapat sangat menipu. Kebanyakan mengikuti buku bahwa ovulasi terjadi 14 hari setelah hari pertama menstruasi. Tetapi menurut Seibel, kenyataannya tidak selalu seperti itu.

"Jika perhatian pada tubuh Anda sendiri, Anda akan menyadari peningkatan jumlah benda putih mirip telur keluar beberapa hari sebelum ovulasi," ujar Yvonne Bohn, pengarang The Mommy Docs Ultimate Guide to Pregnancy and Birth.

Kebanyakan dari wanita melewatkan masa tersebut dan seringkali menebak masa ovulasi yang salah. Menurut Seibel, dibandingkan menebak-nebak, lebih baik menggunakan alat pendeteksi kesuburan yang dapat memberikan hasil lebih akurat.

6. Seks saat ovulasi

Meskipun sudah menghitung masa ovulasi dan menggunakan alat, dan dirasa sudah melakukannya di hari yang tepat namun belum juga hamil, mungkin Anda melakukannya saat sudah terlambat.

Perlu diketahui, sel telur hanya dapat dibuahi 24 jam setelah ovulasi. Sedangkan sperma hanya dapat bertahan di rahim tiga hingga lima hari. Sehingga para pakar mengatakan melakukan hubungan seks beberapa hari sebelum ovulasi menjadi peluang besar terjadinya pembuahan.


7. Menggunakan pelumas
Coba pikirkan lagi ketika menginginkan menggunakan pelumas. Gel pelumas sebagian besar tidak baik untuk sperma dan membuatnya mandul.

Namun jika ingin tetap menggunakan pelumas, gunakan jenis pre-seed ataupun sperm-friendly. Atau gunakan yang berbahan alami, olive oil, vegetable oil, baby oil, atau egg whites.

8. Buru-buru ke dokter

Sudah mencoba selama tiga bulan dan belum ada hasil? Sabarlah.

"Bahkan dalam kondisi ideal, pasangan yang subur dapat memperoleh hasilnya beberapa bulan sampai akhirnya hamil," ujar Wood.

Jika Anda berusia di bawah 25 tahun dengan kondisi tanpa catatan medis apa pun, menurut Wood tetap butuh waktu sekitar setahun untuk dapat hamil.

9. Tidak segera ke dokter 

Dalam beberapa kasus, pergi segera ke dokter kandungan adalah cara yang terbaik.

"Jika Anda berusia 35 tahun atau lebih, Anda harus segera pergi ke dokter jika sudah mencoba beberapa bulan dan tidak menunjukkan hasil apa pun," ujar Chen.

Kondisi lainnya yang mewajibkan untuk segera pergi ke dokter adalah jika Anda lebih muda dari 35 tahun namun dengan jadwal menstruasi yang tidak teratur, radang pelvic (PID), atau penyakit lain yang dapat memengaruhi kesuburan.

10. Melalaikan kesehatan umum

Seringkali karena terfokus ingin punya anak, banyak pasangan melalaikan kondisi kesehatan badannya secara utuh.

Pemeriksaan yang dilakukan terpaku pada kondisi rahim, jumlah sperma, dan tindakan untuk cepat punya anak. Padahal menurut Chen, masalah berat badan, merokok, stres dan sebagainya punya dampak kepada kesuburan.

Alangkah baiknya dari kedua belah pihak melakukan pemeriksaan kesehatan keseluruhan dan membahasnya terutama jika terkait dengan kesuburan.



(sumber : cnnindonesia.com)

Hal Yang Harus Dihindari Untuk Cepat Punya Anak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fanny

0 komentar:

Posting Komentar